Author: #Eun_JeongJeong
Tittle: IYAH - Life is Hard, But I can Do it
Genre: School Life, Dream, Comedy, Friednship, Family
Rating: PG-17
Cast : All member Boyfriend (보이프렌드) but the main Cast is Lee Jeongmin, Park Eun Bin, Jo Kwangmin, etc
Tittle: IYAH - Life is Hard, But I can Do it
Genre: School Life, Dream, Comedy, Friednship, Family
Rating: PG-17
Cast : All member Boyfriend (보이프렌드) but the main Cast is Lee Jeongmin, Park Eun Bin, Jo Kwangmin, etc
Impian, Keluarga, Sahabat dan Cinta merupakan suatu
hal yang sangat lumrah yang senantiasa diraih oleh manusia dengan merasakan
kebahagian. Namun segala hal yang kita inginkan tidaklah mudah untuk diraihnya
begitu saja. Banyak manusia yang berjuang mendapatkan apa yang diinginkannya
itu agar terkabul meskipun terkadang apa yang dicita-citakannya itu belum tentu
sepihak dengannya. Kebahagian tidak akan terus berlangsung selamanya. Jika
kehidupan manusia berlangsung bahagia selamanya tanpa merasakan kesedihan,
seolah hidup itu polos tak ada warna. Fitrah manusia yang hidup di dunia
tentunya selalu berputar seiring dengan waktu. Tak selamanya kehidungan itu
menyenangkan. Dan tak selamanya hidup itu menyedihkan. Kita hanya bisa
menjalani garis kehidupan yang telah terukir indah oleh Sang Pencipta dengan
berusaha dan berdo’a. Termasuk garis hidup seorang yeoja bernama Eun Bin yang
sedang menyendiri di kamarnya.
*Eun
Bin POV
Angin malam bertiup sangat lembut
di rooftop kamarku. Langit begitu
indah, terlihat sang rembulan memancarkan cahayanya yang bersih dan suci tidak
ingin tersaingi oleh gemerlapnya lampu kota
Seoul yang bisa aku lihat di atas rooftopku.
Ku kenakan sweeter pichku dan ku
langkahkan kakiku menuju rooftopku.
Ku hembus udara yang sejuk itu..
“Hemmmmmmmmm.. segarnyaaa....”, kataku dalam hati
sambil merebahkan tanganku untuk menikmatinya.
Aku duduk di kursi kayu kesayanganku yang selalu
menjadi tempat bersemediku ketika meluapkan segala emosi yang aku rasakan. Aku
melihat keadaan di sekelilingku. Sepi. Sangat sepi. Ku lihat penunjuk waktu
yang melingkar di pergelangan tanganku.
“Hemmmm. Baru jam delapan malam, aku kira sudah jam
berapa”, lirihku dalam hati. Mataku dengan sendirinya langsung menengok rooftop sebelah rumahku. Ku lihat, lampu
rooftop itu mati. Itu menunjukan
bahwa penghuninya tidak ada di tempat.
Kesal. Ya, sangat kesal. Menunggu seseorang datang
menghampiriku itu membuat hatiku kesal. Sudah 3 hari aku menunggunya pulang.
Namun, sampai detik ini orang yang aku tunggu belum memunculkan batang
hidungnya, padahal orang itu berjanji akan pulang kemarin sore.
“Yaaaaaa!! Nan
pabbo-yaaa!!!! Kenapa aku harus menunggu orang menyebalkan itu? Wae?!
Wae?!”,teriakku kesal sambil
mengacak-ngacak rambutku menjadi berantakan.
Di bawah sana terdengar appa yang baru pulang dari kantornya yang hendak menutup gerbang
rumah kami dan berteriak, “Ya !.. Eun Bin-ah! Neo gwaencanna?!”
Teriakanku tadi ternyata terdengar sampai ke bawah.
Aku berlari menuju pembatas rooftopku
dan terlihat appa dengan wajah khawatirnya di bawah sana. Aku tersenyum dan langsung menjawab
pertanyaan appa tadi.
“Ne, appa nan
gwaencana. Jangan khawatir. Aku sedang mencari inspirasi membuat syair
lagu!”,jawabku berbohong.
Melihat ekspresiku yang menandakan bahwa aku
baik-baik saja, appa pun langsung masuk ke dalam rumah.
“Fiuchhhh.. untung saja teriakanku tadihanya
terdengar appa saja di bawah, coba
saja kalau tetangga sekomplek ini mendengarnya. Bisa-bisa aku dilempari tomat,
sampah, kaleng, bahkan mungkin saja telur busuk. Aigooooo mengerikan”,pikiranku langsung memikirkan hal yang
aneh-aneh jika itu terjadi.
Aku melangkah untuk duduk kembali di kursi kayu
kesayanganku itu tadi. Saat aku menopang dagu di atas meja pasangan kursi ini,
aku melihat sebuah coretan yang ditemani sebuah gambar hati. Ya itu adalah
coretan yang aku tulis bersama orang yang sedang aku tunggu malam ini. Wajahku
tersenyum. Pikiranku mulai mengloading.
Dokumenter beberapa bulan yang lalu dalam hidupku mulai berputar.
0 komentar:
Posting Komentar