RSS

Senin, 09 Juni 2014

FF BOYFRIEND - I.Y.A.H Part 1 Back To School




Author: #Eun_JeongJeong
Tittle: IYAH - Life is Hard, But I can Do it
Part : Back To School
Genre: School Life, Dream, Comedy, Friednship, Family
Rating: PG-17
Cast : Park Eun Bin, Han Shin Ma, Lee Jeongmin, Jo Youngmin, No MinWoo
 
Seoul, 15 Januari 2011
Hari ini adalah hari pertama belajarku di semester akhir sekolah. Aku adalah seorang haksaeng di Galaxy Art High School. Aku berjalan menuju gerbang sekolahku. Terlihat seorang yeoja dengan rambut lurusnya dihiasi pita cantik sedang tersenyum di depan sana dan melambaikan tangannya padaku. Aku tersenyum dan membalas lambaian tangannya. Aku berlari untuk mempercepat langkahku menghampiri yeoja itu.
Hossshh..hoosssshhh. Anyeong Shin Ma!”, sapaku pada yeoja itu dengan nafas yang masih belum ku kontrol dengan baik.
Anyeong Eun Bin-ah. Ya. Seharusnya kau tak perlu berlari seperti itu untuk menghampiriku”, jawab yeoja itu.
Ya, dia adalah Han Shin Ma teman sebangkuku selama aku bersekolah di sini sampai saat ini.
Neo. Pasti sangat merindukanku kan? Hahahaha”,  tawanya melihat tingkahku saat ini yang kelabakan dengan keringat gara-gara berlari.
Ye ye ye. Aku sangat merindukanmu. Sangat sangat merindukanmu”, jawabku padanya dengan masih  menyibukkan kedua tanganku yang sedang mengelap keringat di dahiku. Terlihat senyum bahagia di wajahnya. Dia begitu gembira bertemu denganku pagi ini, sampai-sampai dia memelukku dengan erat.
Ya, Shin Ma-ah. Sudah lepaskan pelukanmu ini. Aku merasa pengap”, keluhku padanya.
“Ah wae?? Aku pagi ini sangat senang bisa bertemu kembali bersama kamu Eun Bin-ah. Hehehe. Geureom, mianhae”, jawabnya sambil melepaskan pelukannya. Kini aku bisa bernafas dengan leluasa kembali. Aku melihat sekelilingku. Terlihat di ujung sana deretan mobil mewah memenuhi tempat parkir. Aku merasa sangat aneh.
Ne, gwaencanna chingu. Chogi. Kenapa di sana banyak sekali mobil yang sudah masuk? Apa ada tamu yang datang ke sekolah kita? Apakah akan ada acara yang akan mengejutkan kita? Apakah akan ada peliputan sekolah? Atau  apakah ada perusahaan yang akan merekrut kita untuk jadi entertaintner?”, tanyaku bertubi-tubi pada yeoja berambut kepang itu.
Pletaaaaakkkkkk..
Masih pagi aku sudah mendapat jitakan di kepalaku.
“Ya apooo!”, lirihku dengan bibir yang mengerucut.
Mian. Habisnya kamu masih pagi sudah berulah sih. Jangan memberikan pertanyaan seenklopedi penuh seperti itu padaku. Entahlah aku juga tidak tahu. Mungkin saja memang benar akan ada perusahaan yang akan merekrut kita menjadi entertaintment”, jawabnya.
Sinca?”, tanyaku semangat memastikan. “I don’t know. But, I hope that’s right”, dengan tersenyum dia menjawab pertanyaanku yang bersemangat itu. Shin Ma lalu merangkulkan tangannya mengajakku masuk ke kelas. Namun sesuatu terasa melilit perutku. Perutku panas.
Ya, Shin Ma-ah. Aku ingin ke toilet dulu. Kamu duluan saja masuk ke kelas. Ini aku titip tas ku ya”, pintaku pada Shin Ma.
“Wae? Neo gwaencanna? Appeuda?”, tanyanya dengan ekspresi khawatir.
Ani. Aku hanya merasa sakit perut”, jawabku menenangkan yeoja itu.
“Baiklah kalau begitu”, jawabnya.
“Kalau begitu aku duluan pergi ke toilet ya. Bye bye!”, kataku dan langsung meninggalkan Shin Ma sendirian.
 Aku berlari marathon menuju tempat yang akan menjadi syurgaku itu. Ya tempat menghilangkan rasa melilit perut ini.
Di Toilet
Setibanya di sana, aku langsung menuju kamar kecil dan langsung melaksanakan ritual penyembuhan rasa sakitku di pagi ini.
“Fuchhhhh.. Legaaaa.. hahahaha”, kataku dengan perasaan yang sangat bebas.
Ngiiiuuukkkkkk~
Breeeetttttt... Breeetttt.... Breetttt~
Sesuatu bersuara dan mengeluarkan gas yang bukan termasuk dalam unsur kimia. Ya. Gas itu adalah punyaku, dan baru saja keluar dari salah satu lubang tubuhku.
“Nyantai saja. Disini tidak ada siapa-siapa.  Hanya ada aku seorang di toilet ini”, kataku dalam hati dengan wajah bebas dari aturan. Gas yang bukan tergolong unsur kimia itu terus saja keluar dari salah satu lubang tubuhku itu. Ini mungkin efek karena semalam aku memakan ramyun yang membuat telingaku mendenging hebat sampai-sampai perutku panas seperti dipanggang di atas oven.
Lima belas menit sudah aku menjadi penghuni toilet. Setelah selesai melakukan ritualku itu, akupun langsung keluar dari kamar kecil. Ku pegang bulatan pintu yang bisa membuka-tutup pintu itu. Namun. Apa yang terjadi??
Omoooo.. ada apa ini?!”, kataku dengan perasaan takut.
Pintu itu tidak bisa dibuka. Ku coba memaksa memutar-mutar klop pintu itu. Dan berulang-ulang aku berteriak meminta pertolongan kepada orang yang mungkin ada di luar untuk membukanya. Dengan niat gilaku, aku akan menendang pintu itu. Aku melangkah mundur untuk melakukan aba-aba terlebih dahulu. Ku tarik nafasku dengan panjang dan ku hembuskan. Ku tutup mataku, mengumpulkan yin and yang, yang ada di dalam tubuhku agar bisa bekerja sama melakukan tingkah gilaku itu. Ku buka mataku, dan ku mulai langkahku dengan berlari menuju pintu itu untuk ku tendang.
Hana, dul,  seeeeeet! Aaaaaaaaaaaaaa!”.
Namun waktu yang berjalan terasa ter-pause. Aku mematung dengan posisi kaki kanan mengangkat di depan wajah pintu tak berdosa itu.  Terdengar suara namja membuatku terkejut. Aku melirik ke samping kananku. Benar! Seorangnamja sedang duduk santai di kursi besi dengan Headphone yang menempel di kawasan kepalanya.
“Percuma. Kau tidak akan bisa membuka pintu itu. Yang ada kau hanya menghabiskan tenagamu terbuang sia-sia!”, kata namja itu dengan tatapan terfokus pada layar ponselnya.
*Eun Bin POV End

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright Eun's Inspiration 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .